Saya masih ingat malam pertama saya nonton Dr. Romantic. Awalnya iseng. Lagi bosan scroll drama Korea dan saya pikir, “Yaelah, drama dokter? Pasti berat, penuh istilah medis, bikin pusing.” Tapi ternyata saya salah besar. Bahkan, saya malah jadi kecanduan.
Sinopsis Dr. Romantic: Rumah Sakit Kecil, Hati yang Besar
Blog Dr. Romantic ini sebenarnya bukan cuma soal dunia medis. Ceritanya berpusat pada dokter Kim Sa-bu, nama aslinya Boo Yong-joo, seorang ahli bedah jenius yang “menghilang” dari dunia medis elite dan memilih bekerja di Doldam Hospital, rumah sakit kecil di pedalaman Wikipedia
Yang bikin menarik adalah perjalanan para dokter muda—Kang Dong-joo (musim pertama), Seo Woo-jin dan Cha Eun-jae (musim kedua dan ketiga)—yang masing-masing punya trauma dan masa lalu. Di bawah bimbingan Dr. Kim, mereka belajar bukan cuma teknik medis, tapi juga jadi dokter yang benar-benar punya hati.
Kesan pertamanya tuh… kayak baca novel yang penuh nilai moral tapi tetap nagih. Setiap episodenya bikin deg-degan, tapi juga bikin mikir, “Apa ya, kalau gue ada di posisi mereka?”
Apa yang Membuat Dr. Romantic Disukai? Ini Nih yang Bikin Nempel di Hati!
Jujur, awalnya saya skeptis. Tapi ternyata rating tinggi dan 3 musim bukan cuma karena aktor cakep atau aktris cantik doang. Ada beberapa hal yang bikin drama ini beda dari drama medis lainnya:
1. Konflik Manusiawi yang Realistis
Pasien-pasien di Doldam itu nggak hanya jadi alat pamer operasi, tapi benar-benar “hidup”. Ada pasien yang nggak punya uang, keluarga yang terpecah karena diagnosis penyakit, bahkan ada politisasi dalam dunia rumah sakit.
Saya sampai mikir: “Ya ampun, dunia medis ternyata kejam juga ya… kayak dunia politik!” Ini bikin saya sadar bahwa dokter bukan dewa. Mereka manusia. Mereka bisa capek, frustrasi, bahkan kehilangan arah.
2. Tokoh Utama yang Karismatik
Dr. Kim ini kayak gabungan antara ayah bijak, guru keras, dan mentor visioner. Dia bukan tipe karakter yang cerewet, tapi… setiap kali dia bicara, langsung ngena. Saya sempat mikir, “Gue pengin punya atasan kayak gini sih. Tegas, tapi fair.”
Ada satu quote yang saya ingat banget:
“Jadilah dokter bukan untuk uang, tapi untuk nyawa manusia.”
Keren banget, nggak sih?
3. Nilai Sosial dan Etika Kedokteran
Bukan cuma tentang teknik operasi, Dr. Romantic juga ngulik banget tentang etika profesi. Ada momen di mana Dr. Kim menolak perintah dari direktur rumah sakit yang menyuruhnya mengutamakan pasien VIP dibanding pasien biasa. Saya sampai bersorak dalam hati: “YES, ini baru dokter beneran!”
Keunikan dari Drama Dr. Romantic: Nggak Klise, Tapi Tetap Ngena
Kalau kamu kira ini cuma drama medis biasa, kamu salah besar. Nih, saya jabarin beberapa keunikan dari Dr. Romantic yang bikin dia beda dari drama lain:
Lokasi Rumah Sakit di Pedesaan
Biasanya drama medis tuh glamor banget, ya? Rumah sakitnya mewah, serba teknologi tinggi. Tapi di Dr. Romantic, mereka sengaja setting di Doldam Hospital yang sederhana banget. Hal ini bikin konfliknya lebih relatable.
Bayangin aja, alat nggak lengkap, tenaga medis terbatas, pasien darurat terus berdatangan. Ini bukan soal siapa paling canggih, tapi siapa yang paling cepat, tepat, dan punya empati tinggi.
Campuran Medis dan Emosi
Saya sempat nonton drama medis lain yang fokus banget sama istilah aneh-aneh kayak “laparotomi”, “aneurisma”, “cardiomegaly”. Tapi di Dr. Romantic, walau tetap teknikal, penjelasannya ringan dan dilengkapi konteks emosional. Pasiennya tuh bikin kita nangis, bukan cuma karena sakit fisik, tapi juga kondisi hidupnya.
Penokohan yang Kuat Banget
Cha Eun-jae, misalnya. Awalnya dia digambarkan sebagai dokter yang pingsan kalau lihat darah (kebayang nggak lucunya?). Tapi sepanjang episode, kita lihat perkembangan karakternya. Dari yang nggak percaya diri, jadi dokter yang bisa berdiri di ruang operasi tanpa ragu.
Mengapa Dr. Romantic Sangat Seru Ditonton? Ini Dia Alasan Saya Nggak Bisa Berhenti Nonton!
Seru? Banget.
Saya sempat begadang semalaman buat nonton 5 episode berturut-turut, padahal besoknya harus bangun pagi. Tapi saking serunya, nggak bisa berhenti.
Alur Cerita yang Bikin Emosi Naik Turun
Dari satu operasi ke operasi lain, konfliknya naik terus. Kadang pasien anak-anak yang butuh tindakan cepat. Kadang dokter dituntut kerja saat kelelahan. Kadang muncul musuh lama yang bikin kita jengkel setengah mati. Semua rasa ada: sedih, marah, senang, takut.
Plot Twist yang Bikin Kaget
Ada satu episode, saya kira pasiennya bakal selamat karena udah operasi sukses. Eh, malah… ya, nggak mau spoiler, tapi siap-siap tissue, ya. Nggak semua cerita happy ending.
Nggak Cuma Hiburan, Tapi Mengedukasi
Tiap habis nonton satu episode, saya googling istilah medis yang disebut. Jadi kayak belajar juga. Apalagi waktu Dr. Kim bahas soal operasi jantung darurat pakai teknik open-heart tanpa mesin bantu. Itu deg-degan dan bikin penasaran banget.
rKarakter Menarik di Dr. Romantic: Lebih dari Sekadar Dokter
Salah satu kekuatan drama ini adalah karakternya yang manusiawi. Mereka nggak sempurna, tapi justru itu yang bikin mereka hidup.
1. Dr. Kim Sa-bu (Han Suk-kyu)
Legenda. Mentornya semua orang. Tegas, kalem, tapi punya trauma masa lalu yang dalam banget. Sosok pemimpin sejati.
2. Seo Woo-jin (Ahn Hyo-seop)
Dari dokter skeptis dan miskin yang hidupnya rumit banget, sampai jadi dokter yang bisa diandalkan. Karakternya ngasih pesan bahwa semua orang bisa berubah kalau diberi kesempatan.
3. Cha Eun-jae (Lee Sung-kyung)
Buat saya, dia representasi orang-orang yang gagal tapi belajar. Dari pingsan tiap lihat darah, jadi partner setia di ruang operasi. Perjalanannya penuh luka tapi juga penuh harapan.
4. Park Eun-tak (Kim Min-jae)
Ini si perawat yang kalem tapi reliable banget. Sosok pendiam yang setia pada prinsip. Nggak banyak drama, tapi pas muncul… impactful.
Pelajaran Hidup dari Dr. Romantic: Ini Bukan Cuma Tentang Dunia Medis
Mungkin ini terdengar berlebihan, tapi saya beneran ngerasa lebih manusia setelah nonton Dr. Romantic.
Saya jadi sadar, hidup itu bukan cuma tentang kerja, uang, atau reputasi. Tapi tentang bagaimana kita bisa berarti bagi orang lain. Bahkan ketika kita udah capek, kecewa, dan pengen nyerah… masih ada orang lain yang butuh kita. Masih ada nilai yang harus kita pegang.
“Kalau kamu menyerah sekarang, kamu akan menyesal seumur hidup.” — Dr. Kim
Kalimat itu, saya tulis dan tempel di meja kerja. Bukan lebay. Tapi karena emang relate banget.
Tips Buat Kamu yang Baru Mau Nonton Dr. Romantic
Mulai dari Season 1.
Jangan langsung ke Season 3. Urutan terbaik biar paham plot dan perkembangan karakter:Dr. Romantic 1 (2016)
Dr. Romantic 2 (2020)
Dr. Romantic 3 (2023)
Siapkan mental.
Ini bukan drama ringan. Banyak tema berat, jadi siap-siap untuk momen emosional yang bikin mikir dan nangis.Tonton pelan-pelan.
Jangan buru-buru. Ini bukan drama yang enak ditelan cepat. Rasain tiap episodenya. Nikmati tiap keputusan, konflik, dan pelajaran.Jangan tonton waktu lapar.
Serius. Karena tiap episode tuh bikin tegang, bisa bikin kamu craving camilan teru
Dr. Romantic, Drama yang Lebih dari Sekadar Cerita
Saya sudah nonton banyak drama Korea. Dari yang romantis manis sampai yang thriller gelap. Tapi Dr. Romantic ini beda.
Dia ngajak kita bukan cuma untuk nonton, tapi merasakan. Merasakan perjuangan dokter yang terluka, pasien yang berharap, dan sistem yang kadang nggak adil.
Kalau kamu lagi cari drama yang emosional, inspiratif, dan punya nilai kehidupan, ini dia. Dr. Romantic bukan drama biasa. Ini drama yang ngajarin kita jadi manusia yang lebih peduli.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Roti Unyil: Cerita Dibalik Si Kecil yang Bikin Nagih! disini