Batchoy Tagalog: Kelezatan Mie Kuah Khas Filipina yang Wajib Dicoba di Rumah”

Gue pertama kali denger nama Batchoy Tagalog pas lagi scroll-scroll YouTube cari resep mie kuah yang beda dari biasanya. Bukan kuliner ramen, bukan soto, tapi ada satu video dari chef Filipina yang bikin Batchoy, dan gue langsung kepincut. Kuahnya kental, topping-nya melimpah, dan aromanya? Bikin lapar cuma dari liat doang!

Jujur aja, sebelumnya gue lebih familiar sama La Paz Batchoy, yang khas dari Iloilo. Tapi ternyata ada versi Tagalog-nya yang punya ciri khas tersendiri. Dari situ mulai deh eksplorasi gue buat nyoba bikin Batchoy Tagalog di rumah.

Dan hasilnya? Gokil. Ini mie kuah yang beneran comfort food banget. Rasanya kaya, gurih, sedikit manis, dan aromatik karena bumbunya khas banget.

Apa Itu Batchoy Tagalog?

kelezatan Batchoy Tagalog

Sebelum kita masuk ke dapur wikipedia, kita kenalan dulu ya sama Batchoy Tagalog.

Batchoy adalah makanan berkuah asal Filipina, berbasis mie (biasanya mie telur atau bihun), yang disajikan dengan kuah kaldu daging sapi atau babi, plus topping melimpah kayak jeroan, sayuran, dan telur rebus. Nah, versi Tagalog ini punya sedikit perbedaan dibanding versi Iloilo (La Paz Batchoy).

Kalau La Paz Batchoy biasanya punya kuah lebih ringan dan topping lebih ke arah babi cincang & chicharon, Batchoy Tagalog lebih ke arah kaldunya yang kental dan bumbu yang lebih berani, plus ada tambahan telur mentah yang langsung ditaruh di atas kuah panas biar matang perlahan. Gaya masaknya agak mirip sop khas rumahan tapi dengan cita rasa lokal yang kuat.

Apa yang Membuat Batchoy Tagalog Unik?

Gue bisa bilang, Batchoy Tagalog itu semacam comfort food Filipina yang underrated. Banyak orang tahu Adobo atau Sinigang, tapi Batchoy? Jarang banget disebut. Padahal, ada beberapa alasan kenapa makanan ini layak banget dicoba:

1. Kaldu Super Kaya Rasa
Kaldu Batchoy Tagalog biasanya dibuat dari rebusan tulang sapi atau babi selama berjam-jam. Daging direbus bareng bawang putih, bawang bombay, daun bawang, dan kadang tambahan ikan kering (tuyo) buat rasa umami yang dalam banget.

2. Ada Rasa “Manis” yang Halus
Berbeda dengan mie kuah dari Indonesia yang cenderung gurih atau pedas, Batchoy punya sentuhan sedikit manis dari bawang goreng dan kaldu daging yang direduksi lama. Ini bikin rasanya lebih “round” di lidah.

3. Topping Beragam
Lu bisa nemu topping mulai dari hati ayam, usus, telur rebus, sampai daun bawang dan bawang goreng. Tapi yang bikin spesial, biasanya dikasih telur mentah langsung di atasnya. Kuah panas akan matangin telur itu pelan-pelan. Jadi creamy banget!

4. Wangi dan Hangat
Waktu lo hirup Batchoy Tagalog, aromanya tuh langsung masuk ke hidung dan bikin perut keroncongan. Wangi kaldu, bawang goreng, dan mie panas itu bener-bener kombinasi maut.

Pengalaman Pribadi Bikin Batchoy Tagalog di Rumah

Pertama kali gue coba bikin Batchoy Tagalog, jujur aja… nggak semudah kelihatannya. Gue kira cuma rebus kaldu, masukin mie, beres. Tapi ternyata, ada trik-trik kecil yang ngaruh banget ke hasil akhirnya.

Kesalahan Pertama: Salah Pilih Mie
Waktu itu gue pakai mie instan biasa, dan rasanya jadi aneh. Terlalu kenyal, nggak bisa nyerap kuah. Akhirnya gue coba pakai bihun telur kering yang direndam air panas dulu. Nah, ini baru pas.

Kesalahan Kedua: Nggak Sabar Masak Kaldu
Batchoy butuh kaldu yang direbus minimal 2 jam biar rasanya keluar semua. Gue sempet coba rebus 30 menit doang, dan hasilnya hambar. Setelah itu, gue rebus pakai panci presto dan… baru kerasa gurihnya!

Keberhasilan: Tambah Kecap Ikan
Ini tips penting banget: tambahin kecap ikan (fish sauce) pas akhir masak. Jangan dari awal, biar rasa umaminya lebih nendang dan nggak pahit. Plus, jangan lupa tabur bawang putih goreng banyak-banyak. Serius, ini yang bikin aromanya naik.

Resep Batchoy Tagalog Versi Rumah

Batchoy Tagalog

Oke, sekarang kita masuk ke resep versi gue. Udah gue sesuaikan biar gampang diikuti di rumah, bahkan kalau kamu tinggal di Indonesia dan bahan-bahannya terbatas.

Bahan-bahan:
300 gram bihun telur (atau mie kuning tipis)

500 gram tulang sapi atau iga

200 gram daging sandung lamur, potong kecil

3 siung bawang putih, geprek

1 bawang bombay, iris

2 sdm bawang merah goreng

1 sdm kecap ikan

1 sdm kecap asin

1 liter air

2 butir telur (opsional, untuk topping)

Garam, lada, gula secukupnya

Daun bawang, iris tipis

Bawang putih goreng

Chicharon (kerupuk kulit) kalau ada

Cara Membuat:
Rebus tulang dan daging dengan air selama 2 jam (pakai panci biasa atau presto).

Tumis bawang putih dan bombay sampai harum, masukin ke dalam kaldu.

Masukkan kecap ikan, kecap asin, garam, gula, dan lada. Koreksi rasa.

Masukkan mie ke dalam mangkuk, siram dengan kuah panas.

Tambahkan topping: telur mentah, daun bawang, bawang goreng, dan chicharon.

Sajikan panas-panas!

Tips Tambahan Agar Batchoy Tagalog Makin Lezat

Ini hasil eksperimen gue sendiri ya:

Gunakan kaldu sapi lokal, bukan kaldu blok. Rasanya lebih “real”.

Telur mentah harus ditaruh pas kuah benar-benar panas. Kalau kurang panas, telur malah amis.

Simpan sisa kuah di kulkas, besoknya malah lebih enak setelah didiemin semalam!

Lo bisa tambahin sawi rebus biar ada sayurnya dikit, meski ini nggak asli banget sih.

Worth It Nggak Bikin Batchoy Tagalog?

Buat gue pribadi: YES. WORTH IT BANGET.

Batchoy Tagalog ini makanan yang kaya rasa, hangat, dan cocok banget buat musim hujan atau saat pengen makanan yang “menghibur”. Selain itu, ini juga bisa jadi alternatif dari mie instan yang kadang ngebosenin.

Kalau kamu suka eksplorasi kuliner Asia Tenggara, Batchoy Tagalog harus masuk daftar! Dan siapa tahu, bisa jadi ide konten juga buat niche blog masakan kamu. Ini topik yang masih jarang dibahas di Indonesia, jadi punya potensi SEO yang gede banget.

Asal Usul dan Sejarah Batchoy Tagalog

Kalau kita ngomongin sejarah makanan, pasti nggak lepas dari budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Batchoy pertama kali dikenal dari wilayah La Paz, Iloilo, di daerah Visayas, Filipina Tengah. Makanya, versi paling tua dikenal sebagai La Paz Batchoy.

Namun, seiring waktu, makanan ini menyebar ke berbagai wilayah Filipina, termasuk wilayah Tagalog (Luzon), dan muncullah variasi yang disebut Batchoy Tagalog. Versi ini mulai dikenal sebagai adaptasi rumahan yang lebih “sederhana”, tapi tetap kaya rasa. Ciri khas versi Tagalog adalah:

  • Lebih banyak menggunakan bahan lokal

  • Kaldu dibuat lebih kental dan gurih

  • Topping bisa disesuaikan dengan stok dapur

Yang menarik, ini jadi contoh bagaimana satu makanan bisa bertransformasi sesuai selera lokal. Sama kayak kita punya banyak versi soto di Indonesia: Soto Lamongan, Soto Betawi, Soto Kudus, dan lain-lain.

Perbandingan Batchoy Tagalog vs La Paz Batchoy

AspekBatchoy TagalogLa Paz Batchoy
Asal DaerahLuzon (wilayah Tagalog)Iloilo, Visayas
Jenis MieBihun telur, mie kuning tipisMiki (mie segar khas Iloilo)
KalduKental, dari daging dan tulangLebih ringan, kaldu babi atau sapi
ToppingTelur mentah, daun bawang, jeroanDaging babi cincang, chicharon
Bumbu UmamiKecap ikan, bawang gorengShrimp paste, soy sauce
RasaGurih, sedikit manisLebih asin dan kompleks

Kalau disederhanakan, Batchoy Tagalog lebih “rumahan” dan cocok buat lidah Asia Tenggara lainnya, termasuk kita orang Indonesia.

Alternatif Bahan yang Bisa Dipakai di Indonesia

Mungkin lo mikir, “Wah, bahan-bahannya susah nih.” Tenang, gue punya beberapa alternatif lokal yang gampang dicari di supermarket atau pasar tradisional.

  • Chicharon → Bisa diganti dengan kerupuk kulit sapi lokal

  • Miki atau bihun telur khas Filipina → Pakai bihun telur cap Burung Dara atau mie telur kering

  • Fish sauce → Ada banyak merek di Indonesia, seperti Squid Brand atau Tiparos

  • Tulang sapi/babi → Bisa pakai iga sapi, sandung lamur, atau tulang ayam kalau darurat

Kuncinya adalah di rasa umami dan kekayaan kuahnya. Jadi walaupun bahannya sedikit berbeda, kalau tekniknya benar, hasilnya tetap nikmat!

Baca juga artikel menarik lainnya tentang  Roti Jala: Resep, Cerita, dan Tips Gagal yang Bikin Aku Akhirnya Bisa Bikin Sendiri di Rumah disini